어디있냐

images (1).jpg

How to stop saying yes?
Because I want to say no.
A while ago, I realized I was afraid of saying no because my fear is rejection.
I don’t want someone to feel disappointed, angry, unappreciated, and have negative thoughts towards me when I say no.
In the end I sacrificed many things.
Too much self-sacrifice.
I need myself to be happy but I lost.
I lost it. Myself. So, I gave away the happiness.

미안해

My brother died. Five years ago.

I thought time will heal the wound.

I thought I wouldn’t cry when I accidentally mentioned him.

I always stuck at his last moment. Still.

I regret for looking away when he was just asking. I have a lot of regrets. Now it’s meaningless.

By the end of it, I was in tears, on the bed, alone.

DUA

Hey, bagaimana rasanya meninggalkan?

Soalnya saya biasanya ditinggalkan.

Bagaimana rasanya dicintai?

Yang saya tahu rasanya hanya mencintai.

Lalu bagaimana dengan rasa diinginkan?

Selama ini saya selalu berada di posisi menginginkan.

Kasihan, ya.

Tapi, tidak.

Saya tidak butuh dikasihani. Hahaha

Apa bedanya jika semua itu terjadi?

Satu

Sebenarnya saya itu orangnya malas ngomong. Malas ngomong tapi maunya dingertiin 😔. Biasanya kalo orang nanya kamu kuliah di mana? Jurusan apa? Punya saudara berapa? Blah blah. Kalo sudah saya jawab tuh ga nanya balik lagi. Apakah saya termasuk orang yang ga kepo-an? Tapi kalo diajak chat-an saya suka kok. Malah lebih seneng chat daripada ngomong 😔. Malah di twitter saya sering bacot. Trust me, kamu akan seperti menemukan dua pribadi yang berbeda.

Saya ini ga pandai bersosialisasi. Anaknya pemalu dan terlalu dalam ketika memikirkan sesuatu yang belum terjadi. Makanya hidupnya yah begini-begini saja. Tidak bisa keluar dari zona nyaman.

Bulan kemarin, iseng buka timeline facebook. Ada organisasi daerah yang buka pendaftaran untuk volunteer. Dan butuh waktu dua hari untuk mengambil keputusan buat daftar atau ga. Hasilnya udah pasti tau gimana. Gak jadi.

Selama dua hari itu saya capek berpikir dan menerka-nerka. Nanti gimana ya? Saya belum pernah nih ikut kegiatan begini. Ga akan nyusahin kan? Duh kegiatannya harus nginep di desa, sanggup ga ya? Saya kepengen tapi malas nginap. Nanti disana bakal ada ga ya yang mau temenan sama saya secara saya ini pendiam. Dan masih banyak lagi.
Oleh karena saya kecapekan mikirin itu, akhirnya saya ga ikut daftar. Saat itu saya pikir kalo ga daftar maka saya ga perlu mikirin itu lagi. Yo wes.

Tapi akhir-akhir ini saya berusaha keluar dari zona nyaman itu. Bukan berubah jadi supel dan ikut kegiatan sana-sini. Bukan. Semester ini saya melanjutkan studi di luar kota dan hidup sendirian. Pertama datang ke kota ini ga ada teman jalan, adanya ya teman-teman kuliah yang belum akrab. Alhasil kemana mana sendiri. Mainnya sendirian pula. Kalo masih tetap lanjut di kota asal mungkin saya ga akan rasain yang namanya nonton di cinema sendirian, makan di food court sendirian, jalan di mal sendirian, sampe nongkrong di keefsi sendirian. Padahal dulunya selalu ada yang temenin. Nah, itu termasuk usaha untuk keluar dari zona nyaman juga, kan?

Saya ga pinter bikin kata-kata penutup. Jelasnya ga tahu mau nulis apa lagi. Yo wes. Bye 👋

Menangis

Kali ini aku tidak menangis dalam hati. Meski ada sepatah dua kata yang terucap tetapi tetap tidak bisa ku temukan kata lain yang terpendam. Hari ke hari yang lain, apakah hanya terus hidup seperti ini?

Aku melihatmu tersakiti dan itu menyakiti hatiku lebih dalam lagi. Aku melihatmu menangis dan aku tak bisa berkata apapun untuk membuatnya lebih baik. Hatiku sakit.

Kudengar kau mengatakan tak ada yang menyayangimu tetapi aku menyayangimu lebih dari apapun. Dan engkau bertanya apa yang salah darimu. Tidak ada yang salah. Akulah yang bersalah.

Maafkan aku menjadi orang yang brengsek. Maafkan aku telah membuatmu mengeluarkan air mata. Maafkan aku tidak menjadi apa yang kau mau. Maaf karena aku tetap tidak berubah lebih baik.

Memories

Ini bukan apa-apa meskipun aku harus menangisinya. Jika saja bisa membeli mesin waktu dan kembali ke masa lalu. Ijinkan aku untuk melakukan hal yang seharusnya ku lakukan. Untuk semua yang telah aku sakiti. Untuk semua orang yang terluka. Juga untuk diriku sendiri yang tidak berusaha lebih giat.

Aku telah memasuki dunia yang tidak seharusnya aku tenggelam didalamnya. Dunia yang telah membawaku masuk terlalu jauh ke dalam khayalan-khayalan yang indah namun menyedihkan. Dan sekarang aku seperti orang bodoh karena menangisinya. Ayo berhenti disini, jangan sampai tersakiti oleh hal-hal yang sebenarnya tidak membuatmu terluka!

Tahun ini akan segera berakhir dan jatah hidupku menghilang sedikit demi sedikit. Aku tidak membuat perubahan berharga sama sekali. Masih egois, masih tidak bersyukur, masih selalu membangkang, selalu mengeluh, dan tidak bisa keluar dari zona yang selalu membuatku nyaman. Continue reading “Memories”

Rest In Peace My Beloved Brother

Muhammad Taufiq Qurrahman

1995-2014

Did you still remember the time we went to kindergarten together?

Did you still remember the time when we accompany our grandfather in the hospital?

My heart was so sad when I think of the memories we shared. Like Kim Heechul who just had Leeteuk as his hyung, I also only have you as my old brother. I regret why I could not have been nicer to you earlier. I never imagined we split up like this.

I hope you can still live longer. But God is love you more. I want to stop crying until here.

(Lyric) Shin Yong Jae – Love You, Erase You, Cry Again [Three Days OST]

ROMANIZATION LYRICS

nae gaseumi neol bulleosseossna bwa naega himdeunga bwa nunmuri chaolla
wae ireohgedo seulpeunji molla babocheoreom ulgo issjanha nunmuri najanha
yawin eolgullo haru jongil neol chaja neo animyeon jeongmal andoeneunga bwa

neol saranghanda jiunda jiunda tto unda
jakku saenggagnajanha naega nunmuri manha
haruga ganda biunda neoreul biwo bonda
neoreul neoreul neoreul tto haruga ireohge ganda

kkumeseolado bogo sipeo nungama neol geurimyeo honja ulmeogijanha

neol saranghanda jiunda jiunda tto unda
jakku saenggagnajanha naega nunmuri manha
haruga ganda biunda neoreul biwo bonda
neoreul neoreul neoreul

nae teojil deushan gaseume michidorog apeun sarange na eotteohge sara neoreul bulleo bwa

neol saranghanda jiunda jiunda tto unda
jakku saenggagnajanha naega nunmuri manha
haruga ganda biunda neoreul biwo bonda
neoreul neoreul neoreul tto haruga ireohge ganda

HANGUL LYRICS

내 가슴이 널 불렀었나 봐 내가 힘든가 봐 눈물이 차올라
왜 이렇게도 슬픈지 몰라 바보처럼 울고 있잖아 눈물이 나잖아
야윈 얼굴로 하루 종일 널 찾아 너 아니면 정말 안되는가 봐

널 사랑한다 지운다 지운다 또 운다
자꾸 생각나잖아 내가 눈물이 많아
하루가 간다 비운다 너를 비워 본다
너를 너를 너를 또 하루가 이렇게 간다

꿈에서라도 보고 싶어 눈감아 널 그리며 혼자 울먹이잖아

널 사랑한다 지운다 지운다 또 운다
자꾸 생각나잖아 내가 눈물이 많아
하루가 간다 비운다 너를 비워 본다
너를 너를 너를

내 터질 듯한 가슴에 미치도록 아픈 사랑에 나 어떻게 살아 너를 불러 봐

널 사랑한다 지운다 지운다 또 운다
자꾸 생각나잖아 내가 눈물이 많아
하루가 간다 비운다 너를 비워 본다
너를 너를 너를 또 하루가 이렇게 간다

I’M SO SORRY

Good night. How are you?

Today the weather is very cold. But that’s not what I want you to know.

I’ve made ​​a big mistake, isn’t? I’m the useless that had become a burden for you, isn’t it? I’m someone who can’t be what you want, isn’t? I’m someone who doesn’t know how to repay your sacrifice, isn’t it?

The world is too cruel. Too cruel for the cheap stuff like me. I feel hated by you. I am who can only be dropped, stepped on, thrown away, and ignored.

I’m so sorry. I’m really sorry with the tears coming out of my heart.

I’m sorry to have been born as your daugther. Sorry for making you give birth to someone like me. Sorry for making you give all the things that I want. I shouldn’t  have to be born into this world. I’m sorry.

I should have been erased and forgotten. But I could not stop myself from crying. It’s painful, really. Unknowingly my heart hurts alone.

I’m sorry to make you suffer. I’m sorry to make you work hard just to keep me breathing. I realized that I shouldn’t even exist. I‘m really sorry for that.

I couldn’t tell you I loved you.

I couldn’t hug you all I wanted.

When the stars fall.

Silent in the night air.

I wish I’ll disappear from your life J

 

 

Malang, 5 Juli 2014. 21.34 PM